Aku Rindu, Iya Kamu, Yang Dulu Tempatku Menyandarkan Harapan

Ilustrasi-Dokumen Pribadi
Ilustrasi-Dokumen Probadi

9 Desember 2019 jam 22:26 WIB. Seperti kebanyakan kaum rebahan yang waktunya dihabiskan hanya untuk melihat snapWA (sebuah fitur di WA mirip Instastory) dari semua kontak yang ada di hp. Semua tampak sama setiap harinya, ada yang buat kata-kata penyemangat hidup, ada yang selalu mengeluh tentang pekerjaanya, dan ada pula yang memasang status dengan backsound lagu dhyo haw-jarak dan kita dengan tampilan layar hitam.

"Tidak ada yang menarik." Gumamku.
Seketika aku terperanjat ketika melihat snapWA seorang teman yang menampilkan tangkapan layar dari sebuah chat. Kuperhatikan dengan seksama, kubaca satu demi satu chat yang luput dari coretan. "I miss u" hanya itu yang aku temukan. Namun bukan itu yang membuat darahku seakan mengalir lebih cepat. Foto profil dan nama kontaknya, yaaa itu si "Dia" yang dulu sempat menjadi seseorang tempatku menyandarkan harapan dan berujung dengan kekecewaan.

Kulihat bar atas snapWA temanku masih tersisa 1, kubiarkan layar untuk berpindah otomatis ke slide berikutnya dan sekarang jantungku seakan berdetak lebih cepat. SnapWA itu menunjukan tangkapan layar dari profil orang yang sedang chat dengan temanku tadi, dengan foto yang sangat jelas. Langsung kubalas "Wah wah wah saha eta?" (Wah wah wah siapa itu?) Balasku tidak lupa dengan emoticon ketawa yang menandakan bahwa aku becanda, padahal tidak sama sekali.

Sembari menunggu balasan temanku, kulihat dengan seksama foto itu. "7 tahun telah berlalu, dan wajahmu sama sekali tidak berubah, tetap cantik. Sorot mata itu, yaa... dulu mata itu pernah kau gunakan untuk menangis karena tingkah kekanak-kanakanku. Dan bibir itu, yaa... pernah kau gunakan untuk merayuku ketika aku marah karena hal sepele. Wwwwuuuiizzzzzzz......... Seketika badanku seakan tertarik kebelakang melewati lorong putih dan bermuara pada suatu ingatan bersamamu. Yaa sudah dapat ditebak, semua kenangan "kita" dulu muncul satu persatu bak dipresentasikan oleh semesta. "Trring..." HP ku berbunyi seakan membawaku kembali pada kehidupan yang tadi. Kulihat balasan dari temanku.

"Dia cintaku, kangen yaa? Hahaha" balasnya...
Bibirku memicingkan senyum yang akupun tidak menyadarinya. Yaa ... benar, aku kangen, aku kangen dia 'sasay ku'.

"Iya kangen, boleh gak ya kalo di chat?" Balasku tanpa emoticon.

"Goblok, dia udah punya suami...." Balas temanku.

Kalimat itu seakan menghantam kepalaku dan menyadarkanku bahwa dia sudah memiliki kehidupan yang baru, lebih bahagia dengan suaminya dan ketiga anaknya.
Tapi aku bahagia, karena sempat menjadi sumber kebahagiaan dan kesedihanmu dulu. Terima kasih 'sasay'.

Walaupun cara kita berpisah sungguh sangat menyakitkan, tapi entah mengapa, tak bisa hati ini membencimu. Semoga kau bahagia, dari aku yang dulu pernah menjadi sandaran harapanmu.

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

NETHERLAND VAN JAVA

JAKARTA, BUKAN CUMA PERSOALAN WILAYAH (Point Of View Mahasiswa Rantau)

BELAJAR PERIHAL TUJUAN HIDUP DAN KEGAGALAN DARI ANAK KECIL DAN HUJAN