MENTAL ILLNESS DAN FENOMENA SELF DIAGNOSE DIKALANGAN MILENIAL

Ilustrasi Mental Illness
Sumber: Wikipedia

Tabik....

Kali ini saya akan berbagi tulisan tentang Mental Illness yang sempat booming semenjak rilisnya film Joker.
Sebenarnya bukan itu alasan utama saya pengen nulis ini sih, udah lumayan basi juga kan kali sekarang bahas film Joker itu. Hal yang mendasari saya menulis ini adalah ketika saya mendengar teman saya bercerita kalo dia tuh menderita Mental Illness, 'Bipolar Disorder' dia bilang.

Dia bercerita panjang lebar mengenai Mental Illness, dari mulai hasil penelitian yang menunjukkan kalo 1 dari 4 orang di dunia mengalami Mental Illness sampai dengan jenis penyakit mental yang dia derita.

"Keknya gua ngidap Bipolar Disorder deh" ujarnya. Dengan ketidaktahuan saya pun menjawab "ohh".
Dan tanpa diminta dia menjelaskan jenis penyakit mentalnya itu,  yaa intinya penyakit itu membuat dia suka berubah mood secara drastis. Katanya.....

Pada awalnya saya mengira dia mengetahui penyakit itu setelah berkonsultasi dengan Psikolog atau Psikiater gitu, eh eh ternyata dia tau penyakit itu setelah melihat artikel di Gugel. Ternyata dia cuma Self Diagnose, dannn saya teringat sebuah vidio 'Ngobam Gofar Hilman dengan Kunto Aji' sekitar 6 hari yang lalu saya tonton. Dan dalam vidio itu mereka menceritakan banyak tentang Mental Illness, karena memang konsep dari album Kunto Aji yang Mantra-mantra berkonsep seperti itu, malahan dia bekerjasama dengan psikolog dalam penyusunan konsepnya.

Nah, dari vidio tersebut yang saya tonton kembali untuk mengingat-ingat pembicaraannya, Kunto Aji menyebutkan bahwa Self Diagnose itu sama sekali gak boleh. Kita gak boleh nge-judge diri kita mengidap Mental Illness tanpa konsultasi dengan ahlinya.

Yaa mungkin untuk orang-orang generasi terdahulu tidak terlalu bahkan sangat skeptis terhadap Mental Illness ini, alasannya mungkin karena pada zaman mereka belum banyak informasi mengenai Mental Illness ini bahkan bisa dibilang banyak orang tua yang tidak mengetahui apa itu Mental Illness.

Berbanding terbalik dengan generasi sekarang yang lebih mudah dalam memperoleh informasi, terlebih banyaknya film yang bertemakan seseorang yang mengidap penyakit mental sehingga untuk generasi muda sekarang lebih peka dan lebih peduli terhadap penyakit mental ini.

Perbedaan yang signifikan ini mengakibatkan anak muda zaman sekarang malu bahkan takut untuk bercerita tentang itu kepada orang tua ketika merasa bahwa dirinya mengalami tekanan dalam hidupnya. Dan untuk berkonsultasi dengan Psikolog atau Psikiater juga membutuhkan biaya yang lumayan besar. Sehingga banyak yang merasa dirinya mengalami Mental Illness, kemudian melakukan cocokologi dengan artikel yang ada di Gugel dan mengklaim dirinya sebagai pengidap Mental Illness.

Dan yang saya gak habis pikir, ada orang-orang yang merasa bangga dengan memproklamirkan dirinya sebagai pengidap Mental Illness. Yaa saya bukan orang yang paham akan hal tersebut, tapi rasanya tidak ada alasan sedikit pun untuk membuat kita bangga ketika mengidap Mental Illness, terlebih itu hanya hasil Self Diagnose. Benar-benar 'Joker Effect'.

Yaa kalo kalian merasa ada sesuatu yang tidak biasa dalam diri kalian, coba konsultasikan kepada ahlinya. Gapapa agak mahal dikit, asalkan penanganannya sesuai. Jangan takut untuk konsultasi dengan Psikolog atau Psikiater, karena itu untuk kebaikan kita juga.

Yaa untuk saya sendiri sih sejauh ini tidak merasa ada yang gak biasa dari diri saya, yaa sempat juga saya luking-luking dikit di Gugel dan ada yang hampir mirip gejalanya dengan yang saya alami, tapi rasanya itu cuma dampak dari banyaknya Trigger mengenai Mental Illness. Tapi mungkin suatu saat ketika saya ada uang lebih, rasanya ingin juga mencoba berkonsultasi dengan Psikolog atau Psikiater. 

Mungkin dicukupkan sampai disini tulisan mengenai Mental Illness ini. Intinya, jangan pernah self diagnose dengan berdasarkan cocokoogi dengan gugel atau bahkan merasa bangga dengan menjadi seorang yang berpenyakit mental. Peka terhadap kondisi mental diri sendiri memang bagus akan tetapi harus didampingi dan ditangani oleh orang yang memang ahli dibidang tersebut.

Bagi teman-teman yang mungkin merasa mengalami Mental Illness, ingin berbagi pengalaman tentang Mental Illnes atau kalian ada yang ahli dibidang ini silahkan tulis di kolom komentar...

Comments

Popular posts from this blog

JAKARTA, BUKAN CUMA PERSOALAN WILAYAH (Point Of View Mahasiswa Rantau)

BELAJAR PERIHAL TUJUAN HIDUP DAN KEGAGALAN DARI ANAK KECIL DAN HUJAN

CURHAT SEORANG ANAK ‘KORBAN’ BROKEN HOME