Social Engineering, Salah Satu Alasan Kenapa Gaboleh Terlalu Baik Sama Orang

Ilustrasi Social Engineering
(Sumber: nordvpn.com)


Tabik.....

Ada yang tau gak apa itu Social Engineering? Atau pernah denger gak istilah itu ?

Kalo ada yang udah tau, gapapa gak lanjut baca juga, tapi kalo ingin menambah sedikit pengetahuan soal Social Engineering berdasarkan pengalaman saya dan beberapa teman, silahkan lanjutkan hahahaha...

Jadi Social Engineering itu adalah teknik untuk memanipulasi dan mengarahkan perilaku seseorang atau sekelompok orang dengan menggunakan bahasa, perasaan serta preferensi pribadi seseorang terhadap suatu isu, demi mendapatkan data atau informasi yang diinginkan. Ini pengertian saya buat sendiri hehe tapi yaa gak asal juga kok, berdasarkan pengalaman, sharing dan gugling hahaha.

Mungkin teman-teman agak kurang paham kalo baca dari pengertian tadi, gini deh gini...

Jadi Social Engineering ini biasanya digunakan aparat penegak hukum untuk mengorek informasi dari pelaku atau saksi akan tetapi tidak menggunakan pertanyaan secara gamblang.

Atau bisa juga digunakan untuk membuat orang lain menuruti kemauan kita dengan mudah menggunakan teknik-teknik dalam berbicara.

Tentunya ilmu seperti ini tidak semua orang dapat melakukannya, hanya orang-orang yang memang memerlukan teknik ini untuk kebutuhan pekerjaan. Misalnya aparat penegak hukum dan psikolog.


Nah, zaman sekarang ini banyak orang yang tidak bertanggungjawab yang menggunakan teknik tersebut untuk melakukan kejahatan. Kata teman saya yang memang lebih paham dari saya mengenai Social Engineering ini, ada 3 titik lemah manusia yang biasanya dimanfaatkan oleh orang tidak bertanggungjawab ini.

1. Rasa Takut, nah ini pernah kejadian sama salah seorang teman yang bekerja di perusahaan ***** . Jadi dia pernah malam-malam ditelpon seseorang yang 'Mengaku Atasannya' untuk meminta password akses masuk ke sistem perusahaan. Dan walaupun dia merasa curiga karena bosnya menghubungi tidak menggunakan nomor yang biasa digunakan serta waktunya yang diluar jam kerja. Tapi karena rasa takut terhadap atasan memang melekat pada mayoritas karyawan, dan yang 'mengaku atasan'nya bilang itu urgent dan akan berimbas pada nasib perusahaan maka teman saya ini memberikan aksesnya. Dan alhasil, data perusahaan dijebol orang yang 'mengaku atasan' itu.

2. Rasa Percaya, nah ini biasanya dilakukan oleh orang terdekat seperti saudara, kerabat, sahabat bahkan bisa saja pacar kita. Biasanya ketika orang terdekat kita bertanya, yang bersangkutan akan langsung menjawab tanpa ada rasa curiga. Kebanyakan orang akan menggunakan tanggal lahir, tanggal jadian, nomor hp sebagai password pribadi. Makannya sekarang instansi seperti Bank melarang untuk menggunakan tanggal lahir sebagai password. Dan jangan digunakan juga untuk password media sosial. Nah kan kalo orang terdekat mah gampang aja bisa tau tanggal lahir, tanggal jadian atau nomor HP. Bahkan orang luar pun bisa dengan mudah mengetahuinya dari media sosial. Ini saya ada pengalaman, saya pernah mencoba masuk ke Facebook seseorang menggunakan tanggal jadian dia yang saya tau dari statusnya. Gila gak tuh hahaha.... Tapi udah saya balikin kok, itu cuma iseng doang hahaha.

3. Rasa Ingin Menolong / Rasa Tidak Enak, nah ini nih. Yang mendasari saya ingin nulis perihal Social Engineering, karena teman saya mengalami hal ini dan bercerita kepada saya. Jadi memang untuk kelemahan yang ketiga ini rata-rata dimiliki oleh orang Indonesia, terlebih orang sunda sama jawa yang terkenal dengan rasa gak enakan. Seseorang bisa mempengaruhi kita ketika kita sering merasa gak enakan kalo gak nolong.

Jadi ceritanya gini nih, teman saya (sebut saja Mawar) ketika itu sedang makan bakso di salah satu tempat di Kota X. Tiba-tiba duduk seorang ibu-ibu (sebut saja melati) disampingnya sambil memesan bakso juga. Nah singkat cerita mereka ngobrol segala hal sampai di akhir cerita, si melati ini minta tolong untuk diantar mengirim barang ke JN* yang mana merupakan salah satu jasa pengiriman barang. Alasan si melati ini minta diantar karena ini pertama kali ia mengirim barang lewat jasa pengiriman. Terbesit rasa curiga di hati si mawar ini, dan berusaha menolak dengan halus dengan alasan ada tugas kuliah yang harus dikerjakan.

"Bentar aja dek, deket kok tempatnya. Ini saya mau ngirim barang buat anak saya yg kuliah di Yogya" jelas melati.
"Yaa gimana ya bu, saya harus ngerjain tugasnya sekarang, udah ditunggu temen." Jawab mawar.
"Bilang aja kamu gak percaya sama ibu yak dek, kamu takut ibu tipu yak? Ibu bukan penipu dek, ibu juga punya anak yang seumuran kamu, emang ibu ada tampang penipu?" Hardik melati.
"Nggak bu, bukan begitu" jawab mawar dengan perasaan canggung.
"Yauda ayok bu, saya antar." Lanjut mawar sambil bergegas untuk membayar bakso.

"Biar ibu aja yang bayar dek, itung-itung tanda terimakasih karna adek mau antar ibu" jelas melati.
"Gapapa bu, gausa. Takut merepotkan" sahut mawar.
Melati pun memaksa dan akhirnya mawar mengalah untuk di traktir si melati yang baru ia kenal itu.

Mawar merasa bersalah karena sempat mencurigai melati yang nggak-nggak.
"Ternyata ibu ini baik." Gumam mawar dalam hati.

Tidak terasa sepeda motor yang mawar kendarai sampai pada sebuah rumah dengan pagar hitam tinggi sepinggang. Rumah itu tampak sepi.

"Astaga, kunci pagar ibu ketinggalan di tukang bakso tadi" ujar melati dengan muka panik.
"Wah yang bener bu? Coba cek lagi." Sahut mawar.
"Iya dek, ibu inget tadi ibu simpen di meja samping HP, HPnya ibu bawa tapi kuncinya masih dimeja." Jelas melati.
"Terus gimana bu?" Tanya mawar.
"Gini aja, ibu pinjam dulu motor adek ke tukang bakso tadi. Adek tunggu aja disini ya, deket ini kan" jawab melati.

Tanpa rasa curiga, mawar memberikan kunci motornya ke melati. Setelah sekitar setengah jam lebih, mawar mulai curiga, kok si ibu gak balik-balik.

Akhirnya, setelah satu jam menunggu, Mawar baru menyadari kalo dirinya ditipu oleh ibu-ibu yang baru ia kenal di warung bakso.

Sepeda motornya raib, ditambah STNKnya ia simpan didalam dompet di bagasi beserta uang dan barang-barang lainnya.

Nah, dari pengalaman teman saya ini dapat kita ambil pelajaran bahwa rasa gaenakan kita terhadap orang lain dapat dimanfaatkan oleh orang yang tidak bertanggungjawab.

Saya rasa kita harus berani bilang 'TIDAK' ketika dimintai tolong oleh orang yang tidak kita kenal atau kita curigai.

Ketika orang yang kita curigai bilang "Kamu gak percaya sama saya?" Itu adalah cara si penipu untuk membuatmu merasa gak enak. Dan ketika kamu jawab " Bukan begitu, tapi..." Ahhh sudahlah, kamu masuk dalam skenario dia.

Bukannya saya mengajarkan untuk tidak berbuat baik dengan menolong orang lain, tapi ya berbuat baik harus lihat-lihat juga lah sama siapa. Jangan terlalu merasa gak enakan.

Kejadian seperti itu dapat terjadi dimana saja, jadi saya harap teman-teman semua dapat lebih waspada lagi terlebih kepada orang-orang yang baru kenal.

Wah udah terlalu panjang nih tulisan, mungkin saya cukupkan sampai disini saja. Terimakasih atas kunjungannya...

Thx.......

Comments

Popular posts from this blog

JAKARTA, BUKAN CUMA PERSOALAN WILAYAH (Point Of View Mahasiswa Rantau)

BELAJAR PERIHAL TUJUAN HIDUP DAN KEGAGALAN DARI ANAK KECIL DAN HUJAN

CURHAT SEORANG ANAK ‘KORBAN’ BROKEN HOME